- Back to Home »
- Clipping »
- 10 Amalan Untuk Membangun Rumah di Syurga
Posted by : omalie
Minggu, 25 Mei 2014
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta
alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah-Shallallahu 'Alaihi Wasallam-,
keluarga dan para sahabatnya.
Setiap rumah yang kita tempati sekarang –sebagus
apapun itu- akan rusak dan hancur. Sebabnya bisa beragam seperti kebakaran,
gempa bumi, longsor, tertabrak kereta dan sebab lainnya. Jikapun rumah kita
tetap kokoh maka ia tak akan bisa melindungi kita dari kematian. Inilah rumah
kita di kehidupan dunia.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ
كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
“Di mana saja kamu berada, kematian akan
mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”
(QS. Al-Nisa’: 78)
Untuk rumah di dunia ini, manusia terus bekerja keras,
banting tulang, peras keringat siang-malam. Cari pinjaman sana-sini untuk
mengredit rumah sepetak yang lusuh dan tak tahan lama. Padahal rumah tersebut
akan fana, hancur, dan usang di makan masa. Atau dengan kemegahannya akan
ditinggalkan oleh pemiliknya selama-lamanya.
Kehidupan akhirat pasti kita masuki. Tak satupun
manusia bisa mengelak darinya. Di sana ada kehidupan yang lebih kekal dan
abadi. Orang-orang beriman akan dimuliakan dengan rumah megah lagi indah sesuai
dengan tingkat iman dan takwanya. Kenapa kita tidak lebih serius dan
sungguh-sungguh berusaha mencari jalan dan mengupayakan sebab untuk memiliki
rumah di sana?
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengabarkan
kepada kita tentang sifat-sifat rumah surga yang sangat indah dan bahan
bakunya.
لَبِنَةٌ مِنْ فِضَّةٍ وَلَبِنَةٌ مِنْ ذَهَبٍ
وَمِلَاطُهَا الْمِسْكُ الْأَذْفَرُ وَحَصْبَاؤُهَا اللُّؤْلُؤُ وَالْيَاقُوتُ
وَتُرْبَتُهَا الزَّعْفَرَانُ مَنْ دَخَلَهَا يَنْعَمُ لَا يَبْأَسُ وَيَخْلُدُ
لَا يَمُوتُ لَا تَبْلَى ثِيَابُهُمْ وَلَا يَفْنَى شَبَابُهُمْ
“Bangunannya dari batu bata berupa perak dan emas,
adukannya dari minyak wangi kesturi Al-Adzfar, kerikilnya dari mutiara dan
permata, kerikilnya dari zakfaron. Siapa yang memasukinya akan merasa nikmat
dan tidak akan meninggalkannya, kekal tidak akan mati, pakaiannya tidak kotor
dan senantiasa muda tidak akan tua.” (HR. Al-Tirmidzi & Ahmad.
Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jami’: 3116)
Amal-amal Berbonus Rumah di Surga
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengabarkan
adanya beberapa amal yang berbonus rumah di surga. Sebagiannya terlihat ringan,
sebagian lainnya butuh modal besar, dan sebagian lainnya membutuhkan
pengorbanan. Di antara amal-amal tersebut adalah:
1. Membangun masjid karena Allah
Dari Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu 'Anhu,
berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ بَنَى لِلَّهِ مَسْجِدًا بَنَى اللَّه لَهُ بَيْتًا
فِي الْجَنَّة
“Siapa yang membangun satu masjid untuk Allah maka
Allah akan membangunkan untuknya satu rumah di surga.” (Muttafaq ‘alaih)
مَنْ بَنَى لِلَّهِ مَسْجِدًا مِنْ مَالٍ حَلَالٍ بَنَى
اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّة
“Siapa yang membangun satu masjid untuk Allah dari
harta yang halal maka Allah akan membangunkan untuknya satu rumah di surga.”
(HR. Al-Baihaqi dalam Syuabul Iman, al-Thabrani dalam al-Ausath, dan lainnya)
Dari Abu Dzar Radhiyallahu 'Anhu, berkata:
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ
أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
“Siapa membangun masjid karena Allah walau seperti
sarang burung atau lebih kecil dari itu maka Allah akan membangunkan untuknya
satu rumah di surga.” (HR. Ibnu Majah, al-Bazzar dan Ibnu Hibban.
Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jami’, no. 6128)
2. Membaca surat Al-Ikhlas sepuluh kali
Dari hadits Mu’adz bin Anas Radhiyallahu 'Anhu,
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ حَتَّى
يَخْتِمَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْرًا فِي الْجَنَّةِ
“Siapa yang membaca Qul Huwallaahu Ahad (Surat
Al-Ikhlash) sampai menghatamkannya sebanyak sepuluh kali niscaya Allah
bangunkan untuknya intana di surga.” (HR Ahmad dari Mu’adz bin Anas
al-Juhani & dihassankan Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah, no. 589)
3. Memuji Allah dan beristirja’ saat diuji dengan
kematian anak
Dari Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu 'Anhu,
bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ
لِمَلَائِكَتِهِ قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيَقُولُ
قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيَقُولُ مَاذَا قَالَ
عَبْدِي فَيَقُولُونَ حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ فَيَقُولُ اللَّهُ ابْنُوا لِعَبْدِي
بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ
“Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, Allah
berfirman kepada MalaikatNya, “Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?”
Mereka berkata, “Benar.” Allah berfirman, “kalian telah mencabut nyawa buah
hatinya?” Mereka menjawab, “Benar.” Allah berfirman, “Apa yang diucapkan oleh
hamba-Ku?” Mereka berkata, “Ia memuji-Mu dan mengucapkan istirja’ (Innaa
Lilaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun).” Allah berfirman, “Bangunkan untuk hamba-Ku
rumah di surga dan namai ia Rumah Pujian.” (HR. Al-Tirmidzi dan beliau
menghassankannya , juga dihasankan oleh Syaikh Al AlBani di Shahih al-Jami’)
4. Membaca doa masuk pasar
Dari Umar bin al-Khathab Radhiyallahu 'Anhu,
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ
وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ
سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ وَبَنَى لَهُ بَيْتًا فِي
الْجَنَّةِ
“Barangsiapa masuk pasar lalu ia mengucapkan, “Laa
Ilaaha Illallaahu wahdahu Laa Syariikalahu, Lahul Mulku Walahul Hamdu, Yuhyii,
Wayumiitu, Wahuwa Hayyun Laa Yamuutu, Biyadihil Khairu, Wahuwa ‘alaa Kulli
Syai-in Qadiir” niscaya Allah menuliskan baginya sejuta kebaikan, menghapuskan
darinya sejuta kejelekan, mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat, dan
membangunkan untuknya rumah di surga”." ( HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah,
Al-Hakim. Syaikh Al-Albani menyatakan, hadits tersebut hasan)
. . . Kenapa kita tidak lebih serius dan
sungguh-sungguh berusaha mencari jalan dan mengupayakan sebab untuk memiliki
rumah di akhirat?. . .
5. Menutup celah barisan shaf shalat
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu 'Anha, Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ سَدَّ فُرْجَةً بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتاً فِي
الْجَنَّةِ وَ رَفَعَهُ بِهَا دَرَجَةً
“Siapa menutup celah (pada barisan shalat) niscaya
Allah bangunkan untuknya rumah di surga dan mengangkat derajatnya dengan
perbuatannya itu.” (HR. Al-Muhamili dalam Amaalinya dan dishahihkan
Al-Albani dalam Silsilah Shahihah, no. 1892)
6. Menjaga shalat-shalat sunah rawatib dua belas
rakaat
Dari Ummu Habibab Radhiyallahu 'Anha, berkata:
Aku Mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ
وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ
“Siapa yang shalat 12 rakaat dalam sehari semalam
niscaya dibangunkan untuknya rumah di surga.” (HR. Muslim)
Shalat 12 raka’at itu adalah empat rakaat sebelum
Dzuhur & dua rakaat sesudahnya, dua raka’at sesudah maghrib, dua rakaat
setelah ‘Isya, dan dua rakaat sebelum Shubuh sebagaimana yang terdapat dalam
hadits ‘Aisyah dalam Sunan al-Tirmidzi dan Ibnu majah.
7. Iman, islam, hijrah dan berjihad fi sabilillah
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bersabda,
أَنَا زَعِيمٌ وَالزَّعِيمُ الْحَمِيلُ لِمَنْ آمَنَ بِي
وَأَسْلَمَ وَهَاجَرَ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ
الْجَنَّةِ وَأَنَا زَعِيمٌ لِمَنْ آمَنَ بِي وَأَسْلَمَ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ
وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى غُرَفِ الْجَنَّةِ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَلَمْ يَدَعْ
لِلْخَيْرِ مَطْلَبًا وَلَا مِنْ الشَّرِّ مَهْرَبًا يَمُوتُ حَيْثُ شَاءَ أَنْ
يَمُوتَ
“Aku menjamin orang yang beriman kepadaku, masuk
islam dan berhijrah dengan sebuah rumah di pinggir surga, di tengah surga, dan
surga yang paling tinggi. Aku menjamin orang yang beriman kepadaku, masuk Islam
dan berjihad dengan rumah di pinggir surga, di tengah surga dan di surga yang
paling tinggi. Barangsiapa yang melakukan itu, ia tidak membiarkan satupun
kebaikan, dan lari dari semua keburukan, ia meninggal, di mana saja Dia
kehendaki untuk meninggal.” (HR. Al-Nasai, Ibnu Hibban dan Al-Hakim.
Dishahihkan oleh Syaikh Al AlBani rahimahullah).
8. Menghindari debat walaupun dalam posisi yang benar
9. Meninggalkan dusta dalam becanda
10. Berakhlak mulia
Dari Abu Umamah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ
تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ
تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ
حَسَّنَ خُلُقَه
“Aku menjamin sebuah rumah di pinggir jannah
(surga) bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan berkepanjangan meskipun ia
dalam posisi yang benar, juga sebuah rumah di tengah jannah bagi siapa saja yang
meninggalkan berbohong walaupun ia sedang bercanda, serta sebuah rumah di
puncak jannah bagi siapa saja yang berakhlak mulia.” (HR. Abu Dawud,
al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Syaikh Al-Albani menghassankannya di Shahih
al-Targhib wa al-Tarhib, no. 1648)
Inilah beberapa amalan yang diberitakan oleh Nabi Shallallahu
'Alaihi Wasallam berbonus rumah di surga. Orang hidup pasti menginginkan
tempat tinggal yang indah, megah, sejuk, dan nyaman. Maka untuk kehidupan yang
kekal di akhirat hendaknya lebih semangat memiliki rumah idaman tersebut.
Tentunya rumah-rumah itu membutuhkan pernak-pernik dan perhiasannya; dari kamar
dan ruangan, perbendaharaan dan perhiasannya, serta pepohonannya. Dan Nabi Shallallahu
'Alaihi Wasallam teleh menjelaskan amal-amal untuk menyempurnakannya,
sebagaimana yang sudah kami tuliskan terdahulu. Wallahu a’lam.
Sumber http://voa-islam.com
Sumber http://voa-islam.com